Tak Kusangka-sangka

Februari 05, 2022

 Pagi hari ini aku dikejutkan dengan sebuah tulisan dari dr. Eddy Supriyadi yang tulisannya berada di tempat Caknun.com di rak bernama mlungsungi. Di akhir penulisannya terdapat satu kalimat yang diambil dari sebuah surat di al-Qur'an, yakni surat Al-Baqarah ayat 282 . Disitu beliau memetik kalimat yang berbunyi

"... Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya, maka hendaklah ia menuliskannya..."

Ini menjadi suatu hal yang membuat saya harus menuliskannya pada pagi ini dan pada detik ini juga. Saya kaget melihat itu dan langsung saja saya buka Al-Quran untuk mengecek keberadaan jejak kalimatnya dan ternyata betul-betul saya temukan. Kemudian saya mendapati sesuatu dari tulisan tersebut, bahwasanya saya sangat amat berdosa dan benar-benar berdosa bahkan ini bukanlah sebuah dosa yang remeh temeh menurut saya. Dosa ini terjadi karna kemalasan saya yang enggan mengeksekusi langsung sebuah ide yang tiba-tiba datang. Ternyata itu bukan hanya sebuah ide yang tiba-tiba datang, melainkan sebuah perintah yang seharusnya langsung saya kerjakan. "Maafkan saya Tuhan sebab saya malas. Sungguh kemalasan saya adalah dosa besar yang tak kalah dengan dosa-dosa besar yang lain" Dalam batin saya langsung meminta maaf dan tersadarkan. 

Bagaimana cara saya berterimakasih kepada dr. Eddy Supriyadi dan segala hal yang menyangkut atau membuat tulisan itu terjadi menjadi sebuah tulisan, sedangkan saya tidak tau dimana ia berada sekarang dan tentunya sangat banyak yang ikut berpartisipasi dalam terjadinya peristiwa tulisan tersebut. Mungkin hanya dengan cara ini, saya mencoba melawan kemalasan saya untuk segera melakukannya, untuk segera menuliskannya, untuk segera memperjuangkannya. Sebab sekarang saya menjadi memiliki pemahaman bahwa ternyata ide yang muncul tiba-tiba itu juga ialah perintah Tuhan. 

Kemarin saya menulis satu tulisan yang berjudul 'Esai Adalah Momentum' yang juga saya dapati segala isi tulisan tersebut dari yang mampu saya gambarkan atau sumbangkan atau tuliskan dalam tulisan tersebut ataupun sampai yang tidak mampu untuk saya gambarkan karna ada sejumlah hal yang juga belum saya temui dan masih bersifat ghaib sekaligus absurd bagi saya. 

Saya tidak tau betul maksud dari kalimat yang berada di surat Al-Baqarah tersebut. Tetapi yang saya dapati dan tiba-tiba saya dapati, saya pahami ialah bahwa sebuah ide yang terjadi karna kita melihat momentum itu adalah perintah Tuhan yang terselubung, kata nurani saya sendiri pada saat ini juga. Pada tulisan saya kali ini, setidaknya siapa saja yang membacanya juga mendapatkan sesuatu dari tulisan ini sebagaimana saya yang mendapati sesuatu dari pengembaraan tulisan dr. Eddy Supriyadi di laman Caknun.com di rak 'Mlungsungi'. Bagiku laman Caknun.com juga sebuah tempat yang memiliki absurditas yang tinggi juga, sebab ketika membaca atau melakukan pengembaraan di laman tersebut yang berisi tulisan-tulisan yang beragam rupa membuatku menemukan sesuatu pula. Apakah itu yang dinamakan mendapatkan inspirasi sehingga terinspirasi atau apa, saya belum mampu menggambarkannya. Yang saya rasakan kini ialah api yang harus saya jaga agar tidak padam.